SEMINAR NASIONAL
“AI dan Implikasinya pada Seni dan Pendidikan Seni”
I. PENYELENGGARA
Prodi S1 Pendidikan Seni Rupa dan Prodi S1 Seni Rupa Murni
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
Kampus Unesa Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur 60213
II. AUDIENS
· Mahasiswa dan Dosen Seni Rupa Selingkung Unesa
· Mahasiswa dan Dosen dari Perguruan Tinggi luar Unesa
· Guru dan Seniman
III. DASAR PEMIKIRAN
Kita tengah menghadapi fenomena perubahan yang terjadi akibat kemajuan teknologi digital dan informasi secara masif yang mempengaruhi hampir di semua sendi kehidupan manusia. Realitas virtual dan pesatnya informasi teknologi yang dikonstruksi menjadi bagian penting budaya manusia di era digital sekarang ini. Big data adalah salah satu fenomena yang terkait dengan kehidupan disrupsi. Big data merupakan istilah yang menggambarkan mengenai volume terbesar dari data baik itu secara terstruktur maupun tidak, diantaranya ialah bisnis, pemerintahan, edukasi, edutech, dan juga ranah kreatif (industri kreatif). Fenomena cybernetic dan IoT adalah dua hal yang terkait dengan perkembangan teknologi digital dan informasi. Cybernetic berkaitan dengan perubahan sistem sosiokultural ketika dunia virtual semakin berkembang, sedangkan IoT berkaitan dengan jaringan perangkat elektronik yang terhubung satu sama lain dan dapat saling berkomunikasi. Kedua fenomena ini memiliki potensi untuk mengubah cara kita hidup dan bekerja.
AI telah membuka peluang baru dalam seni media baru. Namun, penggunaan AI dalam seni juga menimbulkan beberapa kontroversi, seperti pelanggaran hak cipta dan kekhawatiran bahwa teknologi ini akan menggantikan pekerjaan manusia. Munculnya platform atau komunitas seniman yang menggunakan AI dalam proses kreatifnya, mengeksplorasi pertanyaan penting yang diangkat oleh kecerdasan buatan melalui seni mereka, seperti bagaimana kecerdasan buatan dapat memperluas kreativitas manusia, bagaimana kita dapat menggunakan kecerdasan buatan untuk memantulkan kembali kemanusiaan kita dan belajar tentang diri kita sendiri, dan bagaimana kita dapat menghindari menyematkan bias dan diskriminasi ke dalam dataset yang digunakan untuk melatih kecerdasan buatan. Beberapa seniman yang terkenal dalam seni kecerdasan buatan antara lain Sougwen Chung, Refik Anadol, Mario Klingemann, Alexander Reben, dan Scott Eaton. Seniman AI lainnya yang telah lama mengeksplorasi kecerdasan buatan dalam seni mereka termasuk Memo Akten, Linda Dounia, Jake Elwes, Anna Ridler, dan Jenna Sutela.
Fenomena AI (Artificial Intelligence) adalah kemampuan mesin atau komputer untuk meniru kecerdasan manusia dalam melakukan tugas-tugas tertentu. Dalam dunia pendidikan, AI menawarkan potensi yang menjanjikan, terutama untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. AI dapat digunakan dalam pendidikan seni untuk membantu siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka. AI dapat digunakan untuk memberikan umpan balik yang lebih akurat dan berguna kepada siswa tentang karya seni mereka. AI dapat digunakan dalam penelitian untuk membantu mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data. AI dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam data yang sulit untuk dikenali oleh manusia.
Edutech mengacu pada penggunaan teknologi dalam pendidikan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Beberapa contoh teknologi yang digunakan dalam edutech adalah perangkat lunak pembelajaran, aplikasi pembelajaran, dan platform pembelajaran online. Penggunaan teknologi dalam edutech dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan dan memperoleh pengetahuan, serta membantu bisnis edutech untuk mengembangkan produk dan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa. Salah satu bentuk edutech yang populer adalah blended learning, yaitu pembelajaran gabungan yang memadukan antara berbagai strategi, metode, serta teknik pembelajaran. AI dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam bisnis edutech. AI dapat digunakan dalam edutech untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan dan memperoleh pengetahuan, membuat kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa, serta membantu bisnis edutech untuk mengembangkan produk dan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa.Terlepas dari beragam kontroversi yang ada, siswa dan guru perlu mampu beradaptasi dengan situasi dan tugas baru, karena perubahan sosial semakin sering terjadi di era kecerdasan buatan.
IV. NARASUMBER & TOPIK
NARASUMBER | TOPIK | KEY POINT |
· Syarif Maulana | Epistemologi Kecerdasan Buatan | · Kajian humaniora tentang AI · Filsafat Cybernetics · Demotivasi: menjalani hidup dalam kepungan AI? |
· Sudjud Dartanto | Perkembangan Mutakhir karya-karya New Media Art berbasis AI | · AI sebagai tools berkarya New Media Art · Kecenderungan karya-karya New Media Art hari ini · Apakah seniman hari ini harus latah dan euforia dengan AI? |
· Umi Laili Yuhana | Pengembangan Teknologi Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan | · Potensi AI dalam edutech · Penggunaan AI dalam proses pembelajaran · Kontroversi peran Guru vs AI?
|
· Siti Aminah | Peluang AI dalam Meningkatkan Kreativitas, Mengurai Hambatan, dan Perencanaan Karir Mahasiswa Seni | · AI untuk mengatasi blok kreativitas · AI untuk mengatasi hambatan-hambatan proses pembelajaran · AI untuk perencanaan dan memahami peluang karir
|
V. JADWAL ACARA
· Hari, Tanggal : Selasa, 7 November 2023
· Tempat : Zoom Webinar
Meeting ID: 988 4157 1760
Passcode: semnas2023
https://bit.ly/zomsemnasr2023
WAKTU (WIB) | PIC | ACARA |
07.30 – 08.00 | Host Pembawa Acara Panitia | · Audiens masuk Zoom · Pembukaan · Sambutan-sambutan |
WAKTU (WIB) | SIMPOSIUM | |
MODERATOR | NARASUMBER | |
08.00 – 10.00 (Online) | Djuli Djatiprambudi | · Syarif Maulana (UNPAR, Bandung) · Sudjud Dartanto (ISI Yogyakarta)
|
10.00 – 12.00 (Offline) | Asy Syams Elya Ahmad | · Umi Laili Yuhana (ITS, Surabaya) · Siti Aminah (Univ. Negeri Yogyakarta)
|
12.00 – 13.00 | ISHOMA & PENUTUPAN |
VI. LAMPIRAN